Penggolongan Sefalosporin
Berdasarkan khasiat antimikroba dan resistensinya terhadap betalakmase, sefalosporin lazimnya digolongkan sebagai berikut :
a. Generasi ke I
Yang
termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan sefazolin, sefradin,
sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci
Gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H. Influenza,
Bacteroides dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap
laktamase.
b. Generasi ke II
Terdiri
dari sefaklor, sefamandol, sefmetazol, dan sefuroksim lebih aktif
terhadap kuman Gram-negatif, termasuk H.influenza, Proteus, Klensiella,
gonococci dan kuman-kuman yang resisten untuk amoksisilin. Obat-obat ini
agak kuat tahan-laktamase. Khasiatnya terhadap kuman Gram-positif
(Staph dan Strep) lebih kurang sama
c. Generasi ke III
Sefoperazon,sefotaksim,
seftizoksim, seftriaxon, sefotiam, sefiksim, sefpodoksim, dan
sefprozil. Aktivitasnya terhadap kuman Gram-negatif lebih kuat dan lebih
luas lagi dan meliputi Pseudomonas dan Bacteroides, khususnya
seftazidim. Resistensinya terhadap laktamase juga lebih kuat, tetapi
khasiatnya terhadap stafilokok jauh lebih rendah.
d. Generasi ke IV
Sefepim
dan sefpirom. Obat-obat baru ini (1993) sangat resisten terhadap
laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap Pseudomonas.
Penggunaannya
Sebagian besar dari sefalosporin perlu diberikan parenteral dan terutama digunakan di rumah sakit.
1. Generasi I
Digunakan per oral pada infeksi saluran kemih ringan dan sebagai obat pilihan kedua pada infeksi
saluran napas dan kulit yang tidak begitu parah dan bila terdapat alergi untuk penisilin.
2. Generasi II atau III
Digunakan
parenteral pada infeksi serius yang resisten terhadap amoksisilin dan
sefalosporin generasi I, juga terkombinasi dengan aminoglikosida
(gentamisin, tobramisin) untuk memperluas dan memperkuat aktivitasnya.
Begitu pula profilaksis pada antara lain bedah jantung, usus dan
ginekologi. Sefoksitin dan sefuroksim (generasi ke II) digunakan pada
gonore (kencing nanah) akibat gonokok yang membentuk laktamase.
3. Generasi III
Seftriaxon
dan sefotaksim kini sering dianggap sebagai obat pilihan pertama untuk
gonore, terutama bila telah timbul resistensi terhadap senyawa
fluorkuinon (siprofloksasin). Sefoksitin digunakan pada infeksi
bacteroides fragilis.
4. Generasi IV
Dapat digunakan bila dibutuhkan efektivitas lebih besar pada infeksi dengan kuman Gram-positif.
Efek samping
Obat
oral dapat menimbulkan terutama gangguan lambung-usus (diare, nausea,
dan sebagainya), jarang terjadi reaksi alergi (rash, urticaria). Alergi
silang dengan derivat penislin dapat terjadi. Nefrotoksisitas terutama
terdapat pada beberapa senyawa generasi ke 1, khususnya sefaloridin dan
sefalotin (dosis tinggi). Senyawa dari generasi berikutnya jauh kurang
toksis bagi ginjal daripada aminoglikosida dan polimiksin. Beberapa obat
memperlihatkan reaksi disulfiram bila digunakan bersama alkohol, yakni
sefamandol dan sefoperazon.
Resistensi
Dapat timbul dengan cepat, maka antibiotik ini sebaiknya jangan digunakan sembarangan dan dicadangkan untuk infeksi berat.
wee anak farmasi nn ko
BalasHapusweeee anak farmasi nn ko
BalasHapusweii iyadongg bukannya kamu juga
BalasHapusiya doong,kamu anak akfar bengkulu ya
BalasHapusiya kamu juga kan
BalasHapus