Kamis, 23 Januari 2014

SEFALOSFORIN


Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba.

Penggolongan Sefalosporin
Berdasarkan khasiat antimikroba dan resistensinya terhadap betalakmase, sefalosporin lazimnya digolongkan sebagai berikut :
a.      Generasi ke I
Yang termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan sefazolin, sefradin, sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci Gram positif, tidak berdaya terhadap gonococci, H. Influenza, Bacteroides dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak tahan terhadap laktamase.
b.     Generasi ke II
Terdiri dari sefaklor, sefamandol, sefmetazol, dan sefuroksim lebih aktif terhadap kuman Gram-negatif, termasuk H.influenza, Proteus, Klensiella, gonococci dan kuman-kuman yang resisten untuk amoksisilin. Obat-obat ini agak kuat tahan-laktamase. Khasiatnya terhadap kuman Gram-positif (Staph dan Strep) lebih kurang sama
c.      Generasi ke III
Sefoperazon,sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon, sefotiam, sefiksim, sefpodoksim, dan sefprozil. Aktivitasnya terhadap kuman Gram-negatif lebih kuat dan lebih luas lagi dan meliputi Pseudomonas dan Bacteroides, khususnya seftazidim. Resistensinya terhadap laktamase juga lebih kuat, tetapi khasiatnya terhadap stafilokok jauh lebih rendah.
d.     Generasi ke IV
Sefepim dan sefpirom. Obat-obat baru ini (1993) sangat resisten terhadap laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap Pseudomonas.

FARMAKOLOGI ANALGETIKA


Analgetik atau obat pengahalang nyeri adalah Zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh penderita, sehingga keluhan tersebut merupakan tanda dan gejala yang tidak terlalu sulit dikenali secara klinis namun penyebabnya bervariasi.
Berdasarkan lokasi asalnya, nyeri dapat dikatagorikan menjadi beberapa kelas yaitu:
1.     Nyeri somatik adalah nyeri yang berlokasi di sekitar otot atau kulit, umumnya berada di permukaan tubuh.
2.     Nyeri viseral adalah nyeri yang terjadi di dalam rongga dada atau rongga perut. 
3.     Nyeri neuropatik terjadi pada saluran saraf sensorik
Obat analgetik tanpa resep umumnya sangat efektif untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot, lutut, rematik, dan pada jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit kepala. Tetapi obat ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.

Bijak Menggunakan dan Menyimpan Obat Bentuk Sirup






Obat bentuk sirup merupakan salah satu bentuk obat yang familiar di masyarakat seperti halnya tablet, pil, serbuk dan kapsul. Terlebih lagi sirup merupakan jenis obat primadona bagi pasien anak-anak dan balita karena rasanya yang manis dan enak sehingga memudahkan pasien untuk meminum obat. Di pasaran banyak kita temui beragam jenis obat yang dikemas dalam sediaan sirup, semisal sirup obat batuk, sirup obat demam bahkan hingga sirup yang mengandung antibiotik.
Dibanding sediaan farmasi lainnya seperti tablet, kapsul maupun serbuk, sirup memiliki berbagai kelebihan misal merupakan campuran yang homogen sehingga memudahkan dalam pengaturan dosisnya, sirup lebih cepat diabsorbsi (diserap) oleh tubuh sehingga menghasilkan efek terapi yang lebih cepat, sirup dapat ditambahi dengan pemanis maupun bahan pengaroma sehingga meningkatkan kepatuhan pasien untuk menggunakan obat dan sirup merupakan jenis sediaan yang tepat bagi pasien yang mengalami kesulitan menelan seperti pasien lansia maupun anak-anak.
Sirup berdasarkan bentuknya dikategorikan sebagai obat golongan cair atau likuida. Masyarakat awam sering menganggap bahwa obat cair atau likuida adalah sirup, padahal sediaan likuida sendiri terbagi kedalam tiga golongan besar yaitu Larutan, Suspensi dan Emulsi. Anggapan ini menyebabkan perlakuan masyarakat khususnya dalam penggunaan dan penyimpanan semua bentuk sediaan cair adalah sama padahal terdapat perbedaan antara masing-masing bentuk sediaan cair yang mengakibatkan perlunya perlakuan yang berbeda.
Menurut definisi yang tercantum di Farmakope Indonesia IV tahun 1995 (Farmakope adalah buku standar obat yang dikeluarkan oleh pemerintah RI yang berisi tentang daftar obat beserta sifat fisika kimianya, khasiat serta dosis yang lazim digunakan), sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi. Sementara yang dimaksud dengan larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Dari definisi tersebut diketahui bahwa sirup termasuk bagian dari sediaan likuida yaitu Larutan.

Sediaan Semisolid


Sediaan semi solid meliputi satu kelompok produk yang diaplikasikan pada kulit atau pada membran mukosa. Termasuk sediaan semisolid yaitu salep, krim, gel dan pasta.
1.   Salep (ungueta) adalah sediaan semi solid yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir (menurut Farmakope Indonesia edisi IV). Tujuan Pembuatan Salep Pengobatan lokal pada kulit, Melindungi kulit (pada luka agar tidak terinfeksi), Melembabkan kulit.
2.   Krim (cream) adalah sediaan semi solid yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat, melalui vaginal. (Farmakope Indonesia edisi IV). 
Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada 2 yaitu: krim tipe air/minyak (w/o) dan krim minyak/air (o/w) umumnya disebut vanishing cream, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Rata-rata jenis krim o/w lebih mudah dibersihkan daripada kebanyakan salep.

Senin, 23 Desember 2013

penggolongan obat

bat berdasarkan jenis dan tingkat keamanannya dibedakan menjadi 5 golongan yaitu : 
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (hang over)
Narkotika termasuk kedalam daftar O=Opiat. Pengambilannya harus dengan resep dokter dan resep tidak dapat diulang. Selain itu resep yang mengandung narkotika diberi tanda merah dibawah obatnya dan tidak dicantumkan tanda “iter”. Narkotika dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
a.      Golongan I : Digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Contoh narkotika golongan I : Tanaman papaver somniferum (kecuali biji), opium mentah (getah), opium masak (candu, jicing, jicingko), tanaman erithroxylon (termasuk buah dan biji), kokain, tanaman cannabis (ganja)
b.      Golongan II  dan III : Berupa bahan baku baik alamiah maupun sintetis dapat diedarkan tanpa wajib daftar pada Depkes
Contoh narkotika golongan II : fentanil, metadon, metofon, morfina, petidina
Contoh narkotika golongan III : kodeina

Minggu, 22 Desember 2013

Farmasetika Dasar

 

Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.
Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Berdasarkan ruang lingkupnya, dunia farmasi memiliki cakupan yang sangat luas, oleh karena itu ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri dari cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, dan farmakologi.

Pada waktu seseorang mulai terjun masuk ke dalam pendidikan kefarmasian, berarti dia mulai mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal :
1.Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
2.Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
3.Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.